Keistimewaan Surat Albaqarah Sebagai Pelindung Diri

Yang perlu kita ketahui bahwa keistimewaan surat-surat di dalam Alquran lebih besar dari yang kita tulis di sini. Disini kita hanya menulis sebagian kecil saja dari apa yang terkandung di dalam Al Quran karena ilmu Alquran sangatlah luas yang tidak akan pernah habis untuk di pelajari dan tidak akan pernah selesai kita memahami sampai akhir hayat kita. Terus belajar merupakan cara terbaik untuk menambah ilmu yang kita miliki dalam menjalankan kehidupan di dunia agar lebih baik dan lebih tertata.

Surat kedua dalam urutan Alquran ini merupakan surat yang istimewa tanpa mengesampingkan surat lain yang ada di dalam Alquran. Kenapa bisa kita anggap sebagai surat yang istimewa? coba bayangkan di dalam Al Quran dengan begitu banyaknya surat-surat yang ada, Albaqarah merupakan surat terpanjang di dalam Al Quran yang terdiri dari 286 Ayat dan tergolong dalam surat madaniyah dan merupakan surat yang pertama kali turun di madinah (Kitab Asbabun Nuzul lil Wahidi an-Naisaburi: 11). Selain itu surat albaqarah juga memiliki arti "Sapi Betina" yang merujuk pada kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67-74). Nama lainnya adalah Fustatul Qur'an (Puncak Al-Qur'an) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surah yang lain. Dinamai juga surat Alif Lam Mim karena surah ini dimulai dengan huruf arab Alif Lam dan Mim.

Manfaat Surat Al Baqarah Sebagai Pelindung diri dari Gangguan Iblis dan Pasukannya

Ada  3 ayat yang sangat ‘ditakuti’ syetan, yaitu ayat Kursi, ayat ke-255 dan 2 ayat penutup surat Albaqarah yaitu surat ke 285 dan 286. 

Sebuah hadist menjelaskan tentang keistimewaan Rumah yang dibacakan Alquran terutama surat Albaqarah sebagai berikut :

“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya setan itu akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah.” (HR. Muslim no. 780)

Dari hadist di atas sangat jelas bahwa surat Al Baqarah menjadi ayat yang ditakuti setan bila dibaca di dalam rumah. Disamping itu, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca Alquran di dalam rumah yang kita jadikan sebagai tempat tinggal sebagai pelindung diri. Selain itu hadist lain juga memberi penjelasan bahwa surat ini juga bisa memberi kecukupan bagi pembacanya, terutama di 2 surat terakhir.

“Barangsiapa yang membaca dua ayat ini, yakni akhir surat Al-Baqarah di suatu malam, maka keduanya telah mencukupinya.” (HR. Al-Bukhari no. 5009 dan Muslim no. 1341)

Kata lainnya adalah bahwa surat albaqarah memiliki potensi untuk mendatangkan rizki. Sebenarnya apa sih artinya dari ayat 255, 285 dan 286 pada surat Albaqarah hingga memiliki sebuah mukjizat yang begitu istimewanya dalam mengawal kita dari rasa ketakutan kejahatan dan rizki. 


Ayat ke 255 (Terjemahan dan Penjelasan)
"Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidakpula tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di Bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di badapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan Bumi. Dan Allah tidak merasa berat rnemelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Maha besar" (Qs. Albaqarah : 255)

Ini adalah ayat kursi yang merupakan pancaran dan aplikasi dari kekuasaan Allah. Allah adalah Zat yang Maha Esa, Maha hidup, Maha Mengetahui segalanya, dan Maha ada yang kehadiran-Nya meliputi segala keadaan, tindakan, dan amal penciptaan yang dapat dirasakan, baik alam gaib atau lahir, ataupun alam yang dekat atau jauh. Hukum-hukum Allah itu mutlak dan tidak dapat diganggu-gugat, "Tidak mengantuk dan tidak pula tidur" (la ta'khudzuhu sinatuw wala naum). Allah itu di luar jangkauan waktu dan kondisi, karena Dia meliputi segala waktu dan kondisi. "Kecuali apa yang dikehendaki-Nya" memiliki arti bahwa segala sesuatu eksis menurut hukum-hukum dan firman-firman-Nya, baik yang jelas maupun yang tersembunyi.

"Apa-apa yang ada di hadapan dan di belakang Mereka" (ma baina aydihim wa ma khalfahum) memiliki arti bahwa Allah meliputi waktu. "Mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, kecuali apa yang dikehendaki-Nya" (wa la yuhithuna bi syain min 'ilmihi illa bi ma sya`). Maksud kata "yang dikehendaki-Nya" adalah derajat kedekatan seseorang kepada Allah, yang paralel dengan derajat kejauhan kepada sesuatu selain Allah. Semakin seseorang dapat melihat jalan Allah, semakin ia memperoleh pengetahuan tentang-Nya. "Kursi-Nya" adalah suatu kursi di mana para penghuni alam nir-waktu dan nir-ruang berada. Kursi-Nya meliputi langit dan Bumi. Pada hakikatnya, hanya ada Allah. Segala sesuatu diciptakan dan dipelihara oleh Allah.

"Allah merasa tidak berat memelihara keduanya" (wa la yauduhu hifzhuhuma). Tidak ada sesuatu yang dapat terjadi tanpa seizin-Nya. Ayat Kursi merupakan ayat perlindungan, karena jika seseorang dapat menyerahkan dirinya menuju pengetahuan bahwa Allah menguasai dan meliputi segala sesuatu, maka ia akan dijaga dan dilindungi dalam cinta dan keseimbangan.


Ayat ke 285 (Terjemahan dan Penjelasan)
"Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan dari Tuhannya. Demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. Mereka berkata, "Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun dari rasul-rasul-Nya," dan mereka mengatakan, "Kami dengar dan kami taat;" Ampunilah kami ya Tuhan, dan kepada Engkaulah tempat kembali." (Qs. Albaqarah : 285)

Semua kitab suci yang diwahyukan kepada para rasul, pada hakikatnya berasal dari Kitab Realitas yang satu. Semua utusan Allah pasti sudah pernah membaca Kitab Realitas itu. Memang terdapat perbedaan di antara kitab-kitab itu dalam hal hukum-hukum lahiriah, tetapi dalam hal keaslian, tidak ada perbedaan sama sekali. Semua berasal dari Tuhan dan risalahnya sama: mengimani dan menyembah satu-satunya Pencipta dan mempersaksikan kasih sayang-Nya yang Maha Meliputi.

"Kami dengar dan kami taat" (sami'na wa atha'na): jika seseorang meninggalkan masa lalunya, maka Allah akan memaafkannya. Dengan mencampakkan masa lalu, seseorang akan mampu melihat cahaya batiniah, karena hakikat dari manusia adalah cahaya Allah. Semua akan kembali kepada esensi asal yang satu.


Ayat ke 286 (Terjemahan dan Penjelasan)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari apa yang diusahakannya dan ia mendapat siksa dari yang dikerjakannya. Mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, maafkan kami jika kami lupa atau bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami dari orang kafir. (Qs. Albaqarah : 286)

Realitas hanya menuntut sesuatu yang berada dalam batas-batas kesanggupan seseorang. Allah mengharapkan apa yang dapat diberikan oleh seseorang secara maksimal, sehingga setiap orang harus mengerahkan seluruh potensi dan mengatasi segala keterbatasan yang ia miliki. Jika seseorang sudah mampu mengetahui dan mencapai batasnya, maka dia pun berdoa kepada Allah, "Maafkan kami jika kami lupa atau bersalah." Kesadaran seseorang yang bertakwa akan kesalahan dan sifat lupanya membuat dia tidak akan mengulang perbuatan yang sama itu lagi.

Adapun beban bagi kaum beriman sebelum turunnya Nabi Muhammad, lebih berat. Ini karena pada masa itu, hukum ilahi dan risalah yang ada bersifat lebih umum dan belum lengkap. Kaum beriman sebelum Nabi Muhammad dapat juga berarti kaum yang zamannya paling dekat dengan zaman Nabi. Cobaan mereka lebih besar, karena mereka lebih dekat dengan kemunculan cahaya Islam, sehingga tanggung jawab mereka pun lebih besar. Dalam segala situasi, kita meminta Allah untuk tidak menguji kita dengan keadaan yang dapat membuat kita menyimpang, suatu keadaan yang membebani kita dengan beban di luar kesanggupan kita. Kita mengharapkan Tuhan untuk memberikan pemahaman akan keterbatasan kita, dengan catatan kita pun selalu bempaya sebaik mungkin. Sang pencari sejati juga mengharapkan Tuhannya, Sang Pemberi Hidup dan Sang Pembangkit, untuk menolong hamba-Nya dengan mengampuni ('afw) segala kekhilafan yang dilakukan oleh sang hamba di dalam perjalanannya menapaki jalan pencerahan.

Seorang mukmin yang bertauhid mengharapkan Tuhannya untuk memberikan kasih sayang, bimbingan dan meluasnya Islam dan iman ke seluruh dunia. Doa dalam ayat ini hanya sekadar menggemakan janji dan firman Allah. Semua doa pasti diterima, asalkan ia dipanjatkan dengan hati tulus, hati yang dibuka dengan rasa pasrah kepada Sang Pencipta dan Sang Maha Meliputi.

Albaqarah Memberi Perlindungan di Hari Kiamat

Ada hadist yang memberi keterangan bahwa bagi mereka yang membaca Albaqarah dan Ali Imran, kelak di hari kiamat akan mendapatkan perlindungan di saat tiada satu orang pun yang bisa memberi perlindungan bagi kawan, kerabat, saudara bahkan keluarga. Harapan dan tumpuan hanya di gantungkan kepada amal dan perbuatan semasa hidup di dunia.

“Bacalah Al Qur`an, karena ia akan datang memberi syafa’at kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti. Bacalah Az-Zahrawain, yakni Al-Baqarah dan surah Ali Imran, karena keduanya akan datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan menaungi pembacanya, atau seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela pembacanya. Bacalah surah Al-Baqarah, karena membacanya adalah berkah dan tidak membacanya adalah penyesalan. Dan para penyihir tidak akan dapat membacanya.” (HR. Muslim no. 804)
“Pada hari kiamat akan didatangkan Al-Qur`an bersama mereka yang mengamalkannya di dunia. Yang terdepan adalah surah Al-Baqarah dan Ali Imran, keduanya akan membela mereka yang mengamalkannya.” (HR. Muslim no. 805)

Alquran tidak akan memberi manfaat apa-apa jika tidak dibaca, jika anda melihat ada tulisan alquran yang di tempel, hendaknya anda tidak ikut-ikutan serta jangan membuat al quran sebagai alat untuk bertindak kejahatan dengan keistimwaan yang terkandung di dalamnya. Memang hal ini bisa memberikan bukti keinginan kita akan terlaksana, tapi hendaklah ayat-ayat Allah yang suci jangan dibuat sebagai bahan untuk mencelakakan orang. Jika hanya sebatas sebagai benteng pelindung, Allah sendiri yang akan memberikan perlindungan kepada kita tanpa menjadikan Alquran sebagai jimat yang justru bisa menimbulkan kemusrikan.

Semoga Bermanfaat.
Title : Keistimewaan Surat Albaqarah Sebagai Pelindung Diri
Description : Yang perlu kita ketahui bahwa keistimewaan surat-surat di dalam Alquran lebih besar dari yang kita tulis di sini. Disini kita hanya menulis...

0 Response to "Keistimewaan Surat Albaqarah Sebagai Pelindung Diri"

Posting Komentar